Hitam-Putih Masa Remaja
Masa remaja adalah masa yang paling indah , dimana seorang remaja berusaha mencari jati dirinya , menemukan sahabat dan cintanya.Pada masa ini seseorang telah melewati masa kanak-kanak namun masih belum cukup untuk dikatakan dewasa. Remaja bergaul dengan sesamanya, membentuk komunitas tertentu sebagai sarana sosialisasi dalam proses pencarian jati dirinya. Namun pada masa ini pula,, seseorang akan kehilangan masa depan yang diimpikannya jika ia tidak mampu mengendalikan diri baik dalam hal emosi maupun perasaan.
Tawuran antar pelajar menjadi fenomena yang dapat dilihat setiap hari. Disudut-sudut kota,,persimpangan jalan,, dapat diamati banyak remaja yang berkumpul untuk merokok dan mengkonsumsi minuman alkohol hingga akhirnya terjadi perkelahian. Banyak remaja putri yang berpakaian ala barat,,sebagai korban westernisasi akibat sering menyaksikan budaya barat yang ditontonkan di televisi,,,dimuat di majalah,, dan internet hingga pergaulan bebas (free sex) pun terjadi . Akibatnya, banyak remaja putri yang kehilangan kesuciannya sebelum berkeluarga.
Hal-hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dikelompokkan menjadi :
faktor internal dan faktor eksternal : Faktor internal .. yaitu faktor yang berasal dari dalam diri remaja itu sendiri . Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari kanak-kanak-dewasa. Dimasa ini emosi seorang remaja belum stabil ,,Remaja pun memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.. dalam hal ini remaja pun belum bisa mengambil keputusan yang tepat sehingga remaja bisa salah arah. Faktor eksternal .. merupakan faktor yang berasal dari luar diri remaja tersebut , yaitu lingkungan dan keluarga .Keluarga dalam hal ini,,berpengaruh tehadap pembentukan karakter remaja yang sering mangalami broken home ,, kurangnya kasih sayang,,dan perhatian dari keluarga. Selain itu, lingkungan tempat remaja itu melakukan proses sosialisasi turut menjadi salah satu penyebabnya. Dengan siapa remaja itu bergaul pun turut membentuk perilaku atau sikap remaja itu sendiri.
Melihat kenyataan ini,, siapakah yang patut disalahkan ???????? Apakah orang tua ?? ataukah sekolah yang harus disalahkan akibat peraturan yang terlalu mengikat sehingga remaja cenderung melakukan pelarian ke hal-hal tersebut ????? Ataukah agama tidak lagi mendapat tempat dalam kehidupan para remaja ???,,sehingga dapat kita lihat banyak remaja memilih tidak mengikuti perayaan ekaristi pada hari minggu lalu berbondong-bondong pergi ke pantai,, ataukah karena TUHAN ADA DI MANA_MANA sehingga perayaan ekaristi pun bisa dirayakan dimana-mana termasuk di pantai ??????
Kenyataan ini merupakan tantangan yang sangat berat bagi orang tua , masyarakat dan juga Gereja

Tidak ada komentar:
Write Comments